Jumat, 27 November 2009

Sejarah MTs Sunan Prawoto

Madrasah Tsanawiyah (MTs) Sunan Prawoto didirikan pada tahun 1976. Sebelum menjadi MTs, pada awal berdirinya, adalah Madrasah Mualimin. Karena dinilai kurang strategis, Madrasah Mualimin bertahan tidak lama, hanya beberapa tahun. Setelah itu, diganti menjadi sekolah Pendidikan Guru Agama (PGA). Sekolah ini pada akhirnya juga tidak bertahan lama karena dinilai kurang prospektif. Selain itu juga untuk memenuhi kebijakan pemerintah yang akan menghapuskan PGA.
Seiring dengan itu, PGA pun kemudian dibubarkan dan diganti menjadi Madrasah Tsanawiyah Islam (MTsI), di bawah naungan Pengurus Taman Pendidikan Islam Prawoto (TPIP). Kemudian, ketika TPIP bermetamorfosa menjadi Yayasan Sunan Prawoto serta berbadan hukum, maka pada tanggal 10 Juli 1986, MTsI resmi berganti nama menjadi MTs Sunan Prawoto. Nama terakhir inilah yang bertahan hingga hari ini.
MTs menempati gedung seluas 608 m2, dengan halaman 640 m2, di atas bidang tanah wakaf 1248 m2. Sejak menjadi MTs Sunan Prawoto, status akreditasi MTs mengalami perubahan dari Terdaftar pada 14 Desember 1987, menjadi Diakui pada 30 Juni 1993 dan 25 Maret 1999. Dan pada 18 April 2005 hingga saat ini berstatus terakreditasi B.
Selama itu pula, baru empat nama yang menjadi Kepala Madrasah, yaitu H. Masdapi, B.A. (1986-1990, 1996-2001, 2001-2005), H. Ali Mahmudi HS (1990-1992), H. Chumaidi Af, A.Md. (1992-1996), dan Ahmad Junaidi, A.Md. (2005-sekarang). Saat ini, tenaga kependidikan di MTs berjumlah 37 orang.
Dalam beberapa hal, MTs mungkin agak stagnan, terutama apabila dilihat dari segi sarana-prasarana yang tidak banyak berubah. Bangunan utama gedung masih berupa gedung tua yang didirikan pada awal mula pendiriannya, yakni ketika masih bernama Madrasah Mualimin. Hanya ada tambahan di halaman sisi timur, tiga ruang kelas, serta halaman sisi barat yang didirikan lima ruang. Kondisinya juga tidak lebih baik dibandingkan dengan lembaga lain di lingkungan YASPRA. Menurut penuturan Silaturahmi, di antara lembaga-lembaga di YASPRA, MTs dinilai yang paling kurang bagus kondisinya. Karena itu, target rencana pembangunan gedung yang diprioritaskan untuk beberapa tahun ke depan ialah rehabilitasi gedung MTs.
MTs merupakan sekolah SLTP pertama yang ada di Prawoto, meskipun demikian, dengan melihat fasilitas yang ada, belum dapat dibandingkan dengan sekolah sejenis milik Negara. Hingga saat ini sarana prasarana yang dimiliki hanya 9 ruang kelas, ruang kepala, ruang guru, ruang TU yang dijadikan satu dengan perspustakaan, laboratorium komputer, gudang dan toilet. Semua dalam kondisi baik, meskipun kurang ideal.
Kondisi sarana-prasarana yang tidak lebih baik dibanding sekolah lain yang sederajat di Prawoto, tidak menghalangi minat masyarakat untuk menyekolahkan putra-putrinya di MTs.

DATA SISWA MTs SUNAN PRAWOTO 2009-2010
VII
A B C
2007/2008 45 45 45
2008/2009 42 45 43
2009/2010 50 50 46

2 komentar:

  1. dengan membaca tulisan anda, mengenai segala sesuatu tentang yayasan sunan prawoto, saya sangat salut sekali. terutama tentang mts sunan prawoto. bravo mts sunan prawoto.

    BalasHapus
  2. Desa prawoto gimana kabar mu? ibuku asli orang prawoto yang sudah lama merantau di jambi,masih banyak sekali keluarga ibu ku di prawoto,semoga MTs Sunan Prawoto menjadi semakin baik ke depannya.Amin..salam dari saya Hermansyah jambi

    BalasHapus